Orang bijak bilang kata "gagal" baru bisa diketahui setelah sesuatu
dicoba. Namun apakah gagal merupakan sukses yang tertunda, seperti
ungkapan yang kerap terdengar, tergantung pada penyikapan saat kegagalan
itu menerpa.
Sukses besar membangun usaha cuci mobil "Auto Bridal",
ternyata tak membawa Henry langsung menangguk untung ketika merambah
usaha kuliner melalui "Mie Balungan Kiki Amalia". Mengumpulkan omzet Rp 6
juta saat pertama kali dibuka, "Mie Balungan" sempat nyaris gulung
tikar tiga bulan kemudian, dengan kerugian Rp 1,8 miliar.
"Ternyata,
sumber daya manusia adalah faktor paling penting ketika membangun usaha
kuliner," kata Henry, belajar dari kegagalannya ini. Lebih baik mencari
koki yang memang sudah bisa memasak, ujar dia memberikan contoh,
daripada merekrut bukan koki lalu dijadikan koki.
Selain itu,
papar Henry, lemahnya pengawasan juga menjadi kendala dalam usaha
kuliner. Belum lagi perdebatan antara pemilik dan karyawan. Semua
persoalan itu menurut dia akhirnya mengorbankan nikmatnya rasa suguhan.
"(Padahal) orang beli makan itu urusannya sama lidah," kata dia.
Sumber